Minggu, 13 Desember 2015

MEDIA PEMBELAJARAN BANGUN RUANG

PEMBELAJARAN
BANGUN RUANG

I.              Standar Kompetensi
6.             Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
II.           Kompetensi Dasar
6.2         Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
III.        Indikator
·                Mengidentifikasi sifat- sifat bangun ruang kubus, balok, tabung, bola.
·                Menggambar macam- macam bangun ruang.
IV.        Tujuan
·                Melalui pengamatan diharapkan siswa dapat memahami sifat dari setiap bangun ruang dengan baik.
·                Melalui metode ceramah siswa diharapkan dapat menyebutkan sifat-sifat yang ada pada bangun ruang dengan benar.
·                Melalui metode pengamatan siswa diharapkan dapat menentukan jumlah sisi,titik sudut, rusuk pada bangun ruang dengan benar.
·                Dengan menggunakan metode ceramah siswa di harapkan dapat membuat macam-macam bangun ruang dengan benar dengan baik.
·                Dengan menggunakan metode pengamatan diharapkan siswa dapat menyebutkan contoh benda bangun ruang yang ada di kelas atau di lingkungan sekolah dengan tepat.


PEMBELAJARAN SISI, RUSUK, DAN TITIK SUDUT
        bangun ruang merupakan bangun yang dibentuk dari beberapa bidang datar. Bangun ruang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun yang disebut isi. Hampir setiap model bangun ruang pasti memiliki sisi, rusuk, dan titik sudut. Kecuali bola, tabung, dan kecucut.

Siswa SD akan lebih mudah memahami konsep sisi, rusuk dan titik sudut jika dibantu dengan menggunakan model bangun ruang yang nyata. Dengan demikian siswa di harapkan dapat memahami:
  1. Sisi adalah bilangan yang membatasi bagian dalam dan bagian luar
  2. Rusuk merupakan bagian yang mempertemukan dua sisi atau perpotongan antar dua bilangan.
  3. Titik sudut adalah perpotongan tiga bidang sisi atau perpotongan tiga rusuk atau lebih
Contoh:

Pada kubus ABCDEFGH terdapat berapa sisi, rusuk dan titik sudut?
Jawab:
  1. Terdapat 6 buah sisi, yaitu sisi ABCD, ABFE, ADHE, EFGH, DCGH, BCGF
  2. Terdapat 12 rusuk yang sama panjang, yaitu rusuk AB, EF, HG,DC,BC,FG,EH,AD,AE,BF,CG, dan DH.
  3. Terdapat 8 buah titik sudut, yaitu titik sudut A,B,C,D,E,F,G,H
B. PEMBELAJARAN BANGUN RUANG
Adapun tahapan pembelajaran yang dilakukan di SD adalah sebagai berikut:
  1. Tahap pengenalan
siswa kelas satu sudah mulai dikenalkan dengan bangun-bangun ruang sederhana seperti kubus, balok, tabung, kerucut, limas, prisma tegak segi tiga, limas segi tiga, limas segi empat dan bola. Untuk memvisualisasikan konsep-konsep tersebut pada kelas awal tidak cukup hanya dengan gambar di papan tulis, biasanya siswa akan lebih menarik dengan menggunakan alat peraga yang lebih nyata, jadi guru dapat menggunakan alat peraga yang nyata berupa benda-benda yang ada disekitar yang sudah dikenal siswa. Seperti berikut:
BANGUN RUANG                                                                                   

 BOLA                                                                  


                                                                             BOLA

                                                                                                                         
                                           
TABUNG




KALENG SPRITE


KUBUS

KARDUS


PERSEGI PANJANG (BALOK)

TEMPAT KOREK API





Berbagai benda tersebut dapat ditampilkan guru didepan kelas dan mengintruksikan siswa untuk menunjukan berbagai bangun ruang dan mengelompokkannya sesuai dengan bentuknya. 

2.   Tahap Analisis
      Tahap ini memberikan kesempatan kepada      siswa untuk mengeksplorasi sifat-sifat yang dimiliki oleh setiap bangun ruang. Berbagai bangun ruang memiliki sifat seperti:
No.
Nama bangun
Jumlah
Sisi
Rusuk
Titik Sudut
1.
Balok
6
12
8
2.
Kubus
6
12
8
3.
Prisma tegak segi tiga
5
9
6
4.
Prisma tegak segi lima
7
15
10
5.
Tabung
3
2
0
6.
Limas segitiga
4
6
4
7.
Limas segilima
5
8
5

Tahap Pengurutan
       Pada tahap pengurutan, siswa memahami perbedaan dari berbagai bangun ruang seperti kubus dengan balok memiliki perbedaan pada sisinya. Siswa juga akan mampu membedakan dengan bangun ruang lainnya.
4.    Tahap deduksi
        Pada tahap ini siswa dapat menarik kesimpulan bahwa untuk menghitung volume kubus digunakan rumus sisi x sisi x sisi= S3. contoh pembuktian  dapat dilakukan dengan menumpukan kubus kecil  yang berukuran 1 cm x 1 cm. kubus kecil disusun hingga membentuk kubus besar dengan ukuran panjang 5cm, lebar 5 cm, dan tinggi 5 cm sampai penuh. Setelah itu hitung kubus kecil-kecil yang membentuk kubus besar secara keseluruhan. Maka, akan didapat bahwa kubus besar memiliki 125 kubus besar. Sehingga, didapat rumus V= sisi x sisi x sisi atau V= S3
   
C. MEDIA PEMBELAJARAN BANGUN RUANG
1. Aneka Bangun Ruang
        Media pembelajaran yang di gunakan untuk memudahkan berbagai macam konsep bangun ruang kepada siswa di antaranya adalah benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Siswa bisa di tugaskan untuk membawa benda-benda yang ada di rumah seperti bola, kardus, kaleng susu dan benda lainnya untuk di bawa ke sekolah. Selain itu siswa juga dapat di ajak untuk membuat masing-masing bangun ruang yang telah di pelajarinya.
                        kegiatan membuat bangun ruang memberikan ruang gerak kepada siswa untuk bereksplorasi membuat bangun ruang dengan benar. Dengan kegiatan ini berbagai karakteristik siswa akan terbentuk.
        Siswa akan lebih
        - Teliti
         - Kreatif
        - Disiplin
        - Sabar dan
        - Mau bekerjasama dengan teman kelompok jika tugas dilakukan secara berkelompok.
2. Kerangka Bangun Ruang
     kerangka bangun ruang memberikan gambaran secara jelas mengenai sifat-sifat yang dimiliki oleh sebuah bangun ruang. Jumlah rusuk dan titik sudut yang dimiliki oleh sebuah bangun ruang. Melalui kerangka bangun ruang, masing-masing bidang penyusun bangun akan terlihat dengan jelas.
3.Jaring- jaring Bangun Ruang
     sebuah bangun ruang dibentuk oleh jaring-jaring. Membuat jaring-  jaring akan meningkatkan kesabagan, ketelitian, dan menganalisis visualisasi siswa dalam melihat suatu objek.
Kegiatan membuat jaring-jaring dapat diawali dengan:
  1. Menyediakan bangun ruang yang utuh terlebih dahulu.
  2. Siswa membuka/menggunting bangun sesuai dengan sisinya.
  3. Setelah itu siswa akan menemukan sebuah jaring-jaring
  4. Bisa jadi siswa yang satu dengan yang lainnya menemukan jaring-jaring yang berbeda.  Dengan demikian akan memperkaya informasi yang didapatkan oleh siswa mengenai jaring-jaring suatu bangun. 
Sumber:
Buku Paket ibu Sati, M.Pd Modul Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar






 

1 komentar:

  1. terimakasih atas ilmunya. boleh cantumkan rujukan dari materi tersebut?

    BalasHapus